Sunday, December 7, 2014

HOEGENG: Oase di Tengah Keringnya Penegakan Hukum di Indonesia

Judul:  HOEGENG: Oase Di Tengah Keringnya Penegakan Hukum Di Indonesia
Pengarang: Aris Santoso, dkk
Penerbit: Bentang
Cocok Untuk: Remaja dan Dewasa

Ketika hunting buku di gramedia hari ni, terlihat sebuah judul yang sangat menarik untuk dibaca "HOEGENG" Saya tidak mengenal siapa sebenarnya tokoh yang ada dibuku ini, tetapi entah kenapa kog saya ingin sekali membelinya dan malam ini juga selesai saya baca.

HOEGENG adalah sosok Polisi Sederhana, Professional dan  Bermartabat. Sebagai Kepala reskrim di SUMUT yang pada saat itu (1952) terkenal dengan penyeludupan dan perjudian, Hoegeng disambut dengan unik, rumah pribadi dan mobil telah disediakan oleh cukong perjudian tapi ia menolaknya bahkan perabot yang tlah dipenuhi barang mewah dirumah dinasnya diletakan dijalan maka gemparlah kota MEDAN karena ada polisi tidak mempan disuap.

Di tahun 1968, sebagai Panglima Angkatan Kepolisian berhasil membongkar kasus-kasus besar antara lain tertembaknya mahasiswa ITB Rene Coenrad, Sum Kuning dan penyeludupan Mobil mewah Oleh Robby Tjahyadi yang membenturkan Hoegeng dengan orang kuat di Indonesia.

Keuletan dan kegigihan beliau dalam menuntaskan kasus besar tersebut yang menyebabkan Hoegeng diberhentikan oleh Presiden Soeharto walaupun masa jabatannya belum selesai.

Banyak lagi hal-hal yang menarik dalam buku biografi ini, seperti persahabatannya dengan wartawan dan kecintaannya dengan sepeda bahkan dengan vokalnya beliau di masa Soeharto sehingga beliau dibenci.

Oleh karena itu Gus Dur dalam kelakarnya "HANYA ADA 3 POLISI JUJUR DI INDONESIA: PATUNG POLISI, POLISI TIDUR, DAN HOEGENG".